Baru-baru ini, tim ilmuwan dari Universitas Biologi New York
menyimpulkan bahwa fenomena puncak gejolak geologi jarang terjadi,
tetapi bisa diprediksi dari gerakan bumi dan melalui lingkar galaksi
Bima Sakti. Fenomena ini mungkin memiliki efek langsung dan terjadi
terus menerus terhadap fenomena gejolak geologi dan biologi yang terjadi di bumi.
Hasil studi ini ditulis dalam sebuah makalah yang diterbiitkan dalam
jurnal Royal Astronomical Society. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa
gerakan materi gelap dapat megacaukan orbit komet dan menyebabkan
pemanasan tambahan dalam inti bumi, keduanya dapat dihubungkan dengan
peristiwa kepunahan massal.
Materi Gelap Penyebab Gejolak Geologi
Sejarah bumi diselingi dengan peristiwa kepunahan masal, beberapa
peristiwa diantaranya masih terus diteliti, termasuk gelap, dimana
sifatnya belum jelas, tetapi seperempat alam semesta menyimpan
jawabannya. Materi gelap mungkin memiliki pengaruh langsung terhadap
kehidupan dibumi.
Disk galaksi merupakan wilayah galaksi Bima Sakti dipenuhi dengan bintang, awan gas dan debu,kumpulan materi gelap yang
sulit dipahami, serta partikel subatomic kecil yang dapat terdeteksi
hanya dengan efek gravitasi. Dalam penelitian sebelumnya dijelaskan
bahwa bumi ternyata mengelilingi galaksi yang berbentuk cakram setiap
250juta tahun sekali.
Dengan menganalisis pola gerakan bumi mengelilingi cakram galaksi,
ilmuwan mencatat bahwa bagian bagian cakram tampaknya berhubungan dengan
waktu, dampak benturan komet dan kepunahan missal kehidupan. Gejolak geologi yang paling umum dikenal adalah tabrakan komet dengan bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Dalam perjalanan Bumi melalui cakram galaksi, dimana materi gelap
berkumpul telah mengganggu jalur komet yang biasanya mengorbit jauh dari
Bumi diluar Tata Surya. Dengan kata lain bahwa komet yang biasanya
berjalan pada jarak yang jauh dari Bumi telah mengambil jalur yang tidak
biasa. Tentunya hal ini menyebabkan beberapa benda langit bertabrakan
dengan planet bumi.
Masing-masing bergerak menukik melalui lingkar galaksi, dan materi gelap
tampaknya menumpuk didalam inti bumi. Akhirnya partikel materi gelap
saling memusnahkan satu sama lain dan menghasilkan panas yang cukup
besar.
Panas yang terbentuk dari penghancuran materi gelap di inti bumi bisa saja memicu gejolak geologi seperti peristiwa letusan gunung berapi, pembalikan medan magnet dan perubahan permukaan laut, puncaknya terjadi setiap 30 juta tahun.
Menurut Professor Michael Rampino, bahwa fenomena astrofisika berasal
dari jalur bumi melewati lingkar galaksi dan akumulasi akibat dari
materi gelap di pedalaman planet. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan
dramatis dalam aktivitas geologi dan biologi bumi. Interaksi materi
gelap dengan Bumi karena siklus galaksi bisa berdampak luas pada
pemahaman kita tentang perkembangan gejolak geologi dan biologi bumi,
serta planet didalam galaksi Bima Sakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar