Lumba-lumba memiliki pola komunikasi kompleks yang melibatkan penggunaan
berbagai macam suara, termasuk siulan dengan frekuensi termodulasi,
suara klik, dan suara burst-pulse.
Meskipun komunikasi lumba-lumba sering ditandai dengan penggunaan suara,
mereka juga dikenal menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi satu
sama lain dan juga dengan manusia.
Fakta Komunikasi Lumba-lumba
Hewan paling sering berkomunikasi saat melakukan ritual perkawinan,
menyatakan wilayah kekuasaan, memperingatkan adanya bahaya, dll.
Sebagai informasi, suara merambat 4 – 5 kali lebih cepat di dalam air
sehingga menjadi salah satu faktor penting dalam komunikasi di
lingkungan laut.
Pada lumba-lumba, komunikasi membantu memfasilitasi interaksi sosial yang rumit antara anggota kelompok.
Mereka diketahui menggunakan berbagai suara dan tindakan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Meskipun lumba-lumba tidak memiliki pita suara seperti manusia, kantung
udara hidung yang terletak di bawah lubang sembur dapat membantu mereka
membuat berbagai macam suara.
Bagaimana Lumba-lumba Saling Berkomunikasi?
Beragam suara yang dibuat lumba-lumba bisa dikategorikan menjadi tiga
kelompok: siulan frekuensi termodulasi, suara klik, dan suara
burst-pulse.
Siulan frekuensi termodulasi menjadi ciri khusus komunikasi mamalia ini.
Setiap lumba-lumba memiliki suara siulan unik yang membantu mereka
mengidentifikasi satu sama lain. Anak lumba-lumba bahkan dilatih untuk
mengidentifikasi siulan ibu mereka saat baru lahir.
Suara klik terutama memfasilitasi proses echolocation dimana lokasi
suatu objek ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk suara
klik memantul dari objek kembali menuju ke lumba-lumba.
Saat mencari makan, frekuensi klik meningkat seiring lumba-lumba
mendekati target. Suara klik lumba-lumba adalah yang paling keras di
antara spesies laut.
Adapun suara burst-pulse membantu lumba-lumba menjaga tingkat agresi
mereka agar tetap terkontrol. Suara ini digunakan untuk membangun dan
mempertahankan posisi mereka dalam hirarki sosial.
Komunikasi Lumba-lumba dengan Manusia
Saat berkomunikasi dengan manusia, lumba-lumba melakukan tindakan fisik
tertentu, seperti melompat dari dalam air, sikap tubuh, menggerakkan
moncong, dll.
Salah satu cara komunikasi paling banyak digunakan oleh spesies ini
adalah dengan melompat dari dalam air untuk kemudian menjatuhkan diri
sehingga menimbulkan percikan air.
Kadang-kadang, mereka juga berkomunikasi dengan memercikkan air menggunakan sirip dada atau ekor.
Meskipun cara ini paling sering digunakan untuk berkomunikasi dengan
manusia, lumba-lumba juga menggunakannya untuk berkomunikasi di antara
mereka.
Studi mengungkapkan lumba-lumba dapat memahami pola bahasa yang
digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, seperti yang juga teramati
pada burung beo, anjing laut, dll.
Meskipun telah mengumpulkan sejumlah besar informasi tentang komunikasi
pada mamalia ini, para ilmuan percaya masih banyak hal yang perlu
dipelajari.
Bahkan, terdapat penelitian yang mengungkapkan lumba-lumba memiliki
kemampuan meniru berbagai suara, termasuk suara perahu motor dan tawa
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar